Selamatkan Rumah Kita dari Sampah - Save Our Home from Trash
Contoh
sampah non organik dari pabrik, pasar tradisional maupun modern, alat-alat kantor,
dan sebagainya. Ada sampah yang dapat diolah kembali, tetapi ada sampah
pengolahannya memerlukan proses, sarana dan waktu lama sehingga banyak terbuang
ke alam menimbulkan banyak masalah,seperti polusi tanah, udara, polusi laut serta kesehatan manusia dan binatang.
Seekor ikan paus mati di Wakatobi Sulawesi Tenggara dan yang mati terdampar, akibat sampah. Kasus di Wakatobi orang sempat membela perut mamalia laut itu dan menemukan gumpalan plastik beberapa kg di dalam ususnya. Sedangkan kasus di NTT, bangkai paus sudah membusuk sehingga tidak diadakan pembedahan, tetapi kematiannya besar kemungkinan akibat sampah plastik juga.
Hampir semua media online memublikasikan dampak negatif pemakaian sampah plastik, berarti plastik merupakan sumber masalahnya. Jadi pabrik plastik, produksi plastik serta penggunaan plastik oleh masyarakat harus
Perusahaan produksi plastik harus menggunaan bahan-bahan alam yang dapat hancur sehingga menjadi pupuk atau humus. Bila tidak akan tetap menjadi sumber masalah bagi manusia dan lingkungan alam serta makhluk yang lain. Dan sampah plastik yang dapat didaur ulang, misalnya botol aqua, selain bernilai eknomis juga mengurangi sampah plastik di alam.
Mengurangi Penyebaran Sampah Plastik dengan Metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Penanggulang peredaran sampah plastik dengan metode 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle perlu dibutuhkan. Reuse pemakaian benda berulang-ulang, Reduce mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, dan Recycle berarti mengolah kembali atau daur ulang.
Jumlah sampah plastAda juga studi yang dipublikasikan pada jurnal Science, terungkap fakta bahwa ada 24-34 juta metrik ton plastik yang masuk ke laut setiap tahunnya. Angka ini setara dengan sekitar 11% dari total sampah plastik di dunia, yang dapat didaur ulang hanya sekitar 20% akhirnya, lebih banyak berakhir di lautan setiap tahun. Diperkirakan Bumi akan memiliki 1,3 miliar ton sampah plastik pada tahun 2040.
Ada juga terungkap fakta bahwa ada 24-34 juta metrik ton plastik yang masuk ke laut setiap tahunnya. Angka ini setara dengan sekitar 11% dari total sampah plastik di dunia.
Pada tahun 2015 ada lebih dari 8 juta ton sampah plastik di dunia yang berada di lautan. Untuk mengurangi pengembangan angka ini maka peran global harus digerakkan agar terjadi pengurangan sekitar 25-40% dalam penyebaran produksi plastik di semua negara.
Peningkatan dan jumlah pengumpulan harus digerakkan karena pengelolaan sampah sangat penting, setidaknya 60% di semua sektor ekonomi serta didukung 40% emisi plastik tahunan agar dapat mencanangkan langkah pembersihan secara masif dari sampah plastik.
Metode 3R sebenarnya sudah dipelajari oleh anak-anak hingga dewasa, tepatnya di beberapa metode pendidikan dan lingkungan sekolah seperti SD, SMP, dan SMA contoh di Indonesia. Karena waktu penguraian sampah plastik memang sangat lama, hingga 60 tahun secara alamiah.
Konsep Dasar dan Fungsi 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Secara prinsip 3R merupakan urutan langkah pengelolaan sampah dengan baik. Prioritas sampah sendiri diutamakan dengan Reduce yaitu mengurangi timbunan sampah. Reuse bertujuan agar sampah plastik dapat digunakan kembali, dan Recycle dibutuhkan bila ingin mendaur ulang material agar dapat digunakan dan bernilai ekonomis kembali.
Sebenarnya setelah 3R masih ada tahapan berikutnya yaitu Recover yang berfungsi memulihkan bahan-bahan yang tidak lagi bisa didaur ulang agar diubah menjadi sumber energi atau bahan material yang ramah lingkungan.
Dan terakhir adalah tahap Disposal yaitu pengalokasian sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang maupun dijadikan nilai ekonomis. Metode 3R juga harus menurut kepada volume sampah yang harus ditangani.
Sebagian besar produksi sampah memang harus dikurangi yaitu Reduce, namun bila tidak bisa dihindari maka harus digunakan kembali, Reuse, dan pada akhirnya metode lain agar sampah-sampah yang tidak bisa digunakan kembali bisa dibuat untuk kebutuhan lain dengan Recycle.
Banyaknya metode Recycle bisa terlihat dari kerajinan tangan yang sudah dipelajari sebagai metode yang penting, seperti membuat kerajinan dari sampah plastik, pemanfaatan botol plastik sebagai pot, atau penggunaan plastik sebagai dekorasi.
Namun dari metode 3R sendiri memang yang paling utama adalah mengurangi atau mencegah produksi sampah lebih awal. Selain lingkungan masyarakat, perusahaan juga bisa bertindak langsung dalam mengamalkan metode 3R. Contoh Danone-AQUA yang meluncurkan kampanye #BijakBerplastik. Komitmen AQUA dalam mengelola sampah botol plastik sudah ditegaskan dengan peluncuran kampanye #BijakBerplastik pada 5 Juni 2018.
Sejak saat itu, AQUA sudah menjalankan tiga kegiatan utama dalam pengelolaan sampah botol plastik, yakni Pengumpulan, Edukasi dan Inovasi. Dalam pengumpulan botol plastik, AQUA berkomitmen untuk mengumpulkan sampah plastik dari lingkungan lebih banyak dari yang digunakan pada tahun 2025.
Adapun cara melakukannya ialah dengan meningkatkan program bisnis sosial untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik. AQUA melengkapinya dengan mendukung teknologi untuk mengumpulkan lebih banyak. Selanjutnya, terkait edukasi #BijakBerplastik, AQUA mematok target penyebaran kesadaran bijak plastik kepada masyarakat. Pada tahun 2025, AQUA ingin kampanye #BijakBerplastik bisa menyasar 100 juta konsumen.
Untuk itu, mereka gencar menyebarkan kampanye daur ulang di sekolah, ruang publik dan berkolaborasi dengan pemerintah serta ritel untuk uji coba dan memulai budaya daur ulang di kota-kota besar. Bersama dengan pengumpulan sampah dan edukasi, #BijakBerplastik dilengkapi dengan inovasi produk. AQUA mengambil langkah besar dengan memastikan plastik yang digunakan masuk ke dalam ekonomi sirkuler.
AQUA berencana membuat seluruh kemasannya 100% dapat didaur ulang pada tahun 2025 sekaligus meningkatkan proporsi plastik daur ulang di botol menjadi 50% pada tahun yang sama.
AQUA juga berkolaborasi dengan Pemerintah Lamongan untuk membuat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). “Danone-AQUA sangat berbangga TPST Samtaku Lamongan dapat menjadi TPST terbesar di Jawa Timur. Dengan kemampuan mengolah sampah 60 ton per hari, TPST ini merupakan pengejawantahan ambisi #BijakBerplastik yang dicanangkan Danone-AQUA, untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut hingga 70%.
Sampah-sampah harus dibersihkan dari parit dan gorong-gorong sebelum datang banjir,
BalasHapus