Selamatkan Rumah Kita dari Erosi, Banjir, dan Longsor (Save Our Home from Erosion, Flood, and Landslide)
![]() |
Bencana longsor Jawa Tengah 2018 |
Selamatkan Rumah Kita dari Erosi, Banjir, dan Longsor (Save Our Home from Erosion, Flood, and Landslide)
Erosi adalah pengikisan material permukaan tanah secara bertahap, terutama batuan, endapan (sedimen), dan tanah akibat air, angin atau es. Erosi juga dapat diartikan pengangkutan material yang terkikis dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari puncak gunung ke lembah terdekat atau dari bagian hulu sungai ke bagian hilir.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terjadinya erosi, yaitu iklim, topografi, vegetasi, aktivitas tektonik pada tanah.
1. Iklim merupakan kekuatan paling berpengaruh dan berdampak erosi pada bentang alam. Dan iklim dipengaruhi curah hujan serta suhu.
Intensitas hujan yang cukup tinggi akan menimbulkan erosi. Energi kinetik akibat tetesan butiran-butiran hujan yang jatuh ke atas tanah menyebabkan pecahnya agregat-agregat tanah. Jumlah hujan yang besar tapi intensitasnya rendah tidak menyebabkan erosi berat. Hujan lebat dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan sedikit erosi.
2. Topografi yang memengaruhi erosi adalah kemiringan lereng dan panjang lereng. Makin besar kemiringan lereng maka intensitas erosi air makin tinggi. Semakin miring suatu lereng maka energi kinetik aliran air yang mengalir semakin besar.
3. Vegetasi: Vegetasi adalah lapisan pelindung atau penyangga antara atmosfer dan tanah. Vegetasi dapat memperlambat dampak erosi. Akar tanaman melekat pada partikel tanah dan batu, mencegah transportasi selama hujan atau angin. Pohon, semak dan tanaman lain dapat membatasi dampak erosi yang besar seperti tanah longsor atau bahaya alam lain seperti angin topan. Gurun pasir yang umumnya tidak mempunyai vegetasi lebat merupakan lanskap yang paling mudah mengalami erosi di planet bumi.
4. Tanah Aktivitas tektonik membentuk lanskap tanah itu sendiri, sehingga memengaruhi dampak erosi pada suatu daerah.
5. Manusia dan erosi: Erosi adalah proses alami tetapi aktivitas manusia dapat mempercepat proses terjadinya erosi. Aktivitas manusia yang mengubah vegetasi suatu daerah berkontribusi besar terhadap terjadinya erosi. Padahal pohon dan tumbuhan menahan tanah di tempatnya. Saat manusia menebang pepohonan di hutan dan membuat lahan pertanian atau melakukan pengembangan lahan maka tanah akan menjadi rentan terhadap pengikisan. Pengikisan tanah secara besar-besaran akan menyebabkan tanah longsor. Sedangkan air yang tidak meresap ke dalam tanah akan mengalir di atas tanah terbuka lalu menyebabkan banjir.
Di bawah ini adalah contoh kasus bencana longsor:
1. Longsor Sumedang Jawa Barat
2. Longsor di Cimahi - Jawa Barat
3. Longsor di Buleleng Bali
4. Longsor di Cianjur Jawa Barat
5. Longsor di Nganjuk Jawa Timur
6. Longsor di Palopo Sulawesi Selatan
9. Ketinggian Banjir di Manado 2021 mencapai atap rumah.
11. Banjir & Longsor di Flores Timur
12. Longsor di TTS NTT
13. Longsor dan banjir di Konawe Sultra.
14. Longsor di Sulawesi Tengah
19. Bencana Banjir di Bogor Jawa Barat
21. Bencana Banjir di Garut Jawa Barat
22. Bencana Banjir Rob di Jakarta
23. Bencana Banjir rob di Pekalongan
24. Bencana Banjir rob di Pantura Jawa Tengah
25. Bencana Banjir rob di Semarang
26. Bencana Banjir di Jepara
27. Bencana Banjir di Tuban
28. Bencana Banjir rob di Surabaya
29. Bencana Banjir rob di Gianyar Bali.
30. Bencana Banjir rob di Selatan Jawa Lampung
31. Bencana Banjir di Bengkulu
32. Bencana Banjir di Sumatra Barat
33. Bencana Banjir di Nias
34. Bencana Banjir di Medan
Erosi, banjir, dan longsor penyebabnya hujan saja, namun akibatnya menimbulkan kerusakan di alam, dan terkadang menjadi bencana bagi manusia. Alam yang terluka oleh pengikisan tanah oleh air hujan, menimbulkan bencana longsor dan banjir.
Itu kejadian alam dan sumbangan akibat perilaku manusia juga. Erosi dan longsor terjadi karena daya dukunng tanah dari pepohonan berkurang, selain itu mungkin akibat ada pergeseran tanah. Hutan dibabat untuk keperluan pertanian dan perkebunan menyebabkan tanah labil dan mudah bergerak.
Karena di permukaan serta dalam tanah, pengikat tanah dan penyerap berkurang, sehingga air dengan mudah meluncur membentuk banjir. Bila itensitas hujan tinggi dalam waktu lama, dapat menyebabkan banjir yang berpotensi sebagai bencana.
Bila manusia sebagai penyebab erosi, longsor dan banjir, fokus pembenahan harus dimulal dari perbaikan mental manusia dari generasi ke generasi, untuk bersahabat dengan alam***
AN - Referensi dari berbagai sumber.
Komentar
Posting Komentar